Jumat, 13 Februari 2015

Kenikmatan Ngentot Dengan Ibu Temanku >> INIDOMINO ( Poker Online Terpercaya )




Judi Online


Kenikmatan Ngentot Dengan Ibu
Temanku yang Semok

Saya
berangkat dari Bandung siang hari, sampai di
sana sudah malam. Setibanya saya di rumah
sahabat saya, saya langsung memencet bel
pintu rumah. Begitu bel dipencet, keluarlah
seorang wanita setengah baya, dan dia adalah
ibu sahabat saya, namanya Ibu Ita. O ya.., Ibu
Ita adalah seorang janda, umurnya saya
perkirakan sekitar 39 tahun. Walaupun
umurnya sudah hampir mencapai kepala 4,
tetapi masih kelihatan seksi dan montok,
walaupun buah dada yang besar itu sedikit
kendor.
"Malam Bu..," sapa saya.
"Ooo, Nak Dedi. Malam juga.., ayo masuk..!"
balasnya, lalu saya pun masuk ke dalam ruang
tamu.
"Sama sapa kamu Ded..?" tanyanya.
"Saya sendiri Bu, o ya.., Rinto mana Bu..?"
saya balik bertanya.
"Rinto sedang ke Batam, kemaren dia
berangkat, dia ada panggilan kerja di sana."
katanya.
"Ke Batam..?" tanya saya penuh heran dan
sedikit kecewa.
"O ya.., Dedi tidur dimana..?" tanya Bu Ita.
"Ngga tau nich Bu.., mungkin saya akan
langsung balik lagi ke Bandung, soalnya Rinto
ngga ada sich Bu.." kata saya.
"Jangan pulang dulu Nak Dedi, mendingan
kamu tidur aja disini, sekarang kan sudah
malam, lagian tuch masih ada kamar kosong.."
katanya.
Saya diam sejenak dan mempertimbangkan
ajakannya.
"Oke dech Bu.., saya akan menginap beberapa
hari lagi disini.." kata saya.
"Ayo.., bawa tas kamu ke kamar depan. Kalau
mau mandi silahkan aja, ada air hangatnya
tuh di kamar mandi" katanya sambil
tersenyum manis kepada saya.
Lalu saya membawa tas saya dan masuk ke
kamar tamu, setelah itu saya menuju ke kamar
mandi, lalu mandi dengan air panas. Setelah
mandi, dengan masih handuk dililitkan di
pinggang, saya melihat Ibu Ita sedang
menyiapkan makanan buat saya. Tanpa
menyapa dan hanya melempar senyum, saya
berlalu masuk ke kamar. Sesampainya di
kamar, saya tidak langsung memakai pakaian,
tetapi saya telanjang bulat di hadapan cermin
sambil membayangkan jika batang
keperkasaan saya ini dinikmati oleh Ibu Ita.
Saya berdiri dengan bergaya sambil
memainkan batang kejantanan saya hingga
benda itu tegak dan mengeras. Tetapi begitu
terkejutnya saya ketika tiba-tiba pintu kamar
dibuka oleh Ibu Ita. Lalu dengan seketika saya
menghadap pintu yang dibuka oleh Ibu Ita
dengan membebaskan batang kejantanan saya
dilihat Ibu Ita, dan Ibu Ita hanya bisa
menatap terpana akan keindahan batang
kejantanan saya.
Setelah beberapa detik terdiam, Ibu Ita pun
berbicara, "Ded.. makanan udah Ibu siapin..,
ayo makan bareng yuk..!" ajaknya tersipu
malu dan menampakkan wajahnya yang
memerah.
"Baik Bu, sebentar lagi.., Dedi pakai pakaian
dulu.." kata saya, lalu pintu pun tertutup
kembali.

Setelah berpakaian, saya pun keluar ke arah
ruang makan. Sesampainya disana, saya
sempat terpana juga, ternyata Ibu Ita sudah
mengganti bajunya dengan daster tidur yang
tipis dan transparan. Ibu Ita memakai BH dan
CD berwarna hitam, menambah pikiran saya
yang tak karuan. Lalu dengan santai saya
berjalan menuju meja makan, dan kami
berdua pun langsung makan. Di meja makan
kami pun terlibat percakapan. Dia
menceritakan bahwa selama ini dia sangat
kesepian setelah ditinggal suaminya,
sedangkan dengan keberadaan Rinto masih
kurang, sebab Rinto jarang berada di rumah.
Tetapi betapa terkejutnya saya saat Ibu Ita
meminta saya untuk menemaninya tidur di
kamarnya. Dengan terkejutnya hingga saya
tersedak makan. Lalu dengan reflek, Ibu Ita
berdiri dan menghampiri saya.
Dari belakang, punggung saya diusap-usap
sambil dia berkata, "Kalo makan hati-hati
donk..!"

Tapi entah sengaja atau tidak, buah dada yang
besar itu menempel di punggung saya,
membuat adik kecil saya yang di bawah mulai
bangun. Lalu tanpa diduga, Ibu Ita yang sudah
sangat menginginkan kehangatan lelaki, mulai
agresif menciumi leher dan langsung ke pipi
saya.

Dengan nafsu yang sudah menggebu-gebu,
saya pun merangkul tubuh Ibu Ita dan
langsung membalas ciumannya. Sambil
berciuman, tangan saya mulai bergirlya
meraba-raba dan meremas-remas buah dada
yang besar itu. Ibu Ita hanya merintih dan
badannya menggelinjang. 15 menit kami saling
berciuman, lalu kami menghentikan acara
ciuman kami. Tanpa harus bertanya lagi, Ibu
Ita mengajak saya ke kamarnya, dengan
memegang tangan saya. Saya dituntun menuju
kamar tidurnya. Begitu di dalam kamar, pintu
kamar dia kunci, lalu dia melepaskan baju
saya dan celana hingga bugil dengan ganasnya.
Lalu saya disuruh naik ke atas tempat tidur
dan saya disuruh berbaring.
Dengan semangat 45, Ibu Ita menciumi saya
dari atas hingga bawah, betapa nikmat dan
gelinya ketika batang kemaluan saya dijilatnya,
dikulum dan disedot-sedot sambil dikocok-
kocok halus.

15 menit kemudian saya sudah tidak dapat
menahan kenikmatan dari mulutnya, lalu,
"Croott.. crroott.. crroott.." air mani saya pun
muncrat ke dalam mulutnya.
Dengan bangganya air mani saya ditelan
hingga habis, mulai dari helm sampai batang
kemaluan saya pun dibersihkan dengan
lidahnya.

Dengan perasaan tidak mau kalah, saya
langsung membuka satu persatu pakaian yang
dipakai Ibu Ita hingga bugil, dan aku
membaringkannya di ranjang itu. Saya pun
mulai menciuminya dan meremas-remas
sambil menyedot-nyedot buah dada yang
besar dan indah itu.
"Hmm.., terus Ded..! Iya itu.. enak.., aahh..,
terus sayang..!" rintihnya.

Lalu saya pun mulai turun menciuminya dan
mulai saya menyibakkan bulu-bulu kemaluan
yang lebat dan hitam itu, lalu saya menjilat-
jilatinya sambil memasukkan jari-jari tangan
saya ke lubang senggamanya.

"Aaahhkk.., aakkhh..," rintihnya.
Tidak lama, bibir kewanitaannya sudah basah
dengan cairan-cairan kental dari liang
senggamanya.
Setelah puas, saya merubah posisi saya. Saya
langsung berbaring dan Ibu Ita saya suruh
naik di atas selangkangan saya dan
berjongkok. Dengan tangannya sendiri, batang
kejantanan saya diarahankannya masuk ke
dalam lubang kenikmatannya.
Dan, "Bleess.., bblleess.." masuk sudah
kemaluan saya dengan penuh ke dalam
lubangnya yang ranum itu.
"Aaakkhh.. aakkhh.." saya menjerit karena
merasa betapa nikmatnya kejadian itu.
Lalu tubuh Ibu Ita mulai naik turun di
selangkangan saya, sesekali pantatnya diputar-
putar. Saat pantatnya diputar terasa nikmat
sekali.

15 menit kemudian, saya merubah posisi
dengan batang kejantanan saya masih di dalam
liang senggamanya. Saya merubahnya dengan
posisi dia berbaring, lalu saya duduk dan
mengangkat satu kaki Ibu Ita ke atas. Lalu
saya mulai memaju-mundurkan senjata
keperkasaan saya di liang senggamanya dengan
irama sedang-sedang saja.

Kemudian, tidak lama setelah itu, saya
merubah lagi posisi. Sekarang saya merubah
ke posisi doggie style. Saya tusuk-tusukkan
batang keperkasaan saya itu dari belakang.
"Aaakkhh.., aakkhh.., sayang.. Ibu mau keluar
nich..!" katanya sambil berusaha menahan
dorongan yang saya lakukan.
"Keluarain aja Bu.., Dedi masih belom mau
keluar.." balas saya yang masih tetap memacu
gerakan.
Lalu, "Aaakkhh.." ternyata Ibu Ita sudah
keluar.

Saya merasakan lubang di dalam dinding
kemaluannya licin karena cairan itu. Tapi aku
masih terus mengocok-ngocok batang
keperkasaan saya di liang senggamanya.
Setelah itu kami merubah posisi lagi. Sekarang
posisi Ibu Ita berbaring, lalu saya angkat
kedua kakinya dan saya rentangkan lebar-
lebar kemaluannya dan saya menyodoknya
dari depan.

10 menit kemudian, saya sudah tidak tahan
lagi ingin menembakkan lahar saya. Lalu saya
tarik batang kejantanan saya. Saya segera
membangunkan Ibu Ita untuk duduk dan
batang kejantanan saya, saya arahkan ke
mulutnya.

Dengan cepat Ibu Ita menyambutnya, dia
mulai mengocok-ngocok dan, "Crroott..,
ccrroott.., ccrroott..!" air mani saya
menyembur ke wajahnya.
Tanpa disuruh lagi, Ibu Ita langsung
membersihkan batang kejantanan saya dan
dijilat-jilatnya hingga bersih.
Setelah beberapa menit kami beristrirahat,
kami pun melakukannya kembali hingga pukul
3 pagi. Permainan kami sangat indah dan
mesra sekali saya rasakan, berbeda dengan
pengalaman saya yang sebelumnya. Ibu Ita
dan saya di permainan yang kedua melakukan
hubungan seks yang halus dan lebih mesra,
karena selain terasa lebih nikmat, kami juga
membutuhkan adaptasi setelah permainan
yang pertama. Setelah melakukan permainan
yang ke-tiga, kami pun tidur bersama dengan
keadaan bugil sambil kedua tangan Ibu Ita
memeluk erat tubuh saya yang saat itu telah
lemas tak berdaya. Kesekon harinya juga kami
melakukannya lagi. Saya di Bogor hanya 2
hari, lalu saya pulang kembali lagi ke Bandung
dengan membawa oleh-oleh kenangan yang
indah bersama Ibu Ita.


Judi Online

Judi Online

Judi Online
Add caption







Bosan Main Poker & Domino di Agen Poker Lain ?? Yang Dalam 1 web cuma 2 permainan ???

Cuma Di Inidomino.com Pastinya .. Jadi Tunggu Apa Lagi ? Buruan Mainkan Permainan Poker Online kami.
yuk Gabung join di
http://www.inidomino.com/?ref=LISA7577 
Min.Depo Rp.50.000,- &
Min.WD Rp.50.000,-
Support Bank BCA,Mandiri,BNI,BRI,DANAMON

Untuk keterangan lebih lanjut ,, silah kan HUBUNGI KAMI DI :
LIVE CHAT : Inidomino.com Judi Domino 99 | Agen Domino 99 | Domino 99 Online | Agen Poker | Judi 

Poker | Poker Online
YM : inidomino
FACEBOOK : inidomino@yahoo.com
PIN BB : 2B9C2818
WECHAT : Inidomino
TWITTER : inidomino (inidomino@yahoo.com)

INIDomino,Dominoonline, Domino Uang Asli, Domino QQ, Domino kiu kiu, Domino 99, 
Domino Terbesar, Domino Terbaik, Domino Terpercaya, Domino Indonesia, Agen Domino, Agen Domino QQ, 

Agen Domino KiuKiu, Agen Domino Online, 
Agen Domino Terbesar, Agen Domino Terbaik, Agen Domino Terpercaya, Agen Domino Terpercaya, Judi 

Domino Indonesia, Agen Judi Domino Indonesia, Bandar Domino, Bandar Domino Online, 
Bandar Domino Indonesia, Juara Domino, Klub Domino, Kartu Domino, dan Kartu Kiu Kiu.

0 komentar:

Posting Komentar